Interaksi Manusia dan Komputer – 3

Persona (II)

Langkah – langkah membuat Persona

  1. Menentukan tipe Persona
  2. Lakukan riset dan interview kepada target untuk mengumpulkan data
  3. Menuliskan detail Persona
  4. Lakukan pengelompokkan pada user target
  5. Diskusikan hasil Persona sebelum dipublikasi
  6. Publikasi Persona

Menentukan definisi dan kebutuhan analisi bisnis
Pada tahap ini berfungsi untuk menetapkan kebutuhan dari sebuah sistem. Pembuat sistem harus mengerti kebijakan dan budaya kerja di bisnis atau organisasi. Pengumpulan data merupakan bagian penting pada fase ini. Berikut ini metode pengumpulan data:

  1. Direct Observation (Observasi Langsung)
    Ini memungkinkan bagi peneliti untuk mengumpulkan data mengenai perilaku dan kejadian secara detail.
  2. Questionnaire (Kuisioner)
    Memberikan tanggungjawab kepada responden dan menjawab pertanyaan.
  3. Interview (Wawancara)
    Metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian.

Menentukan Fungsi Dasar Bisnis
Menjelaskan secara rinci dari sistem atau produk yang akan disiapkan. Sistem utama juga dituliskan serta dijelaskan.

Mode Mental
Representasi dari konsep dan pemahaman seseorang terhadap sistem atau sesuatu. Dikembangkan secara bertahap melalui pengalaman, pelatihan, dan pengajaran. Ini memungkinkan seseorang untuk memprediksi tindakan yang diperlukan.

Task Analysis
Serangkaian aktivitas yang mengubah sistem dari keadaan atau kondisi awal menjadi tujuan tertentu atau kondisi yang diinginkan. Teknik populer yang sering digunakan dalam Task Analysis adalah Hierarchical Task Analysis (HTA).

Mengembangkan Model Konseptual
Menjelaskan bagaimana interface menampilkan objek, hubungan antar objek, properti objek, dan tindakan yang dilakukan. Model konseptual didasarkan pada user Model Mental.

Mendefinisikan Objek
Identifikasi objek dan tindakan yang paling sering muncul dalam alur kerja sistem. Buatlah beberapa objek terpenting menjadi sangat jelas dan mudah untuk dimanipulasi. Tentukan semua objek yang harus dimanipulasi untuk menyelesaikan sebuah sistem.

Mengembangkan Metafora
Metafora adalah konsep dimana pengetahuan seseorang tentang satu hal digunakan untuk memahami hal lain.

Tetapkan Standar Desain
Dalam tahap ini akan menjelaskan tampilan dan perilaku interface dan memberikan beberapa panduan tentang penggunaan sistem yang tepat. Ini juga mendefinisikan printip interface, aturan, pedoman, dan konvensi yang harus diikuti. Didasarkan pada karakteristik perangkat keras dan perangkat lunak sistem.

Menetapkan Tujuan Desain Fungsi Sistem
Pakai semua sumber referensi yang tersedia dalam membuat pedoman. Lakukan pengembangan dan implementasi yang mendukung pada pedoman.

Pelatihan Sistem dan Kebutuhan Dokumentasi
Pelatihan sistem didasarkan pada kebutuhan pengguna, desain konseptual, pembelajaran sistem, dan tujuan kinerja sistem. Dokumentasi adalah titik referensi, bentuk komunikasi, dan desain yang lebih konkret, serta kata – kata yang dapat dilihat dan dipahami. Ini juga didasarkan pada kebutuhan pengguna, desain konseptual sistem, dan tujuan kinerja sistem. Setiap potensi masalah dapat diidentifikasi dan ditangani lebih awal dalam proses desain, dan juga mengurangi masalah di kemudian hari.

Desain Antarmuka dan Layar yang Baik
Mencerminkan kemampuan, kebutuhan, dan tugas penggunanya. Dikembangkan dalam batasan fisik yang dipaksakan ditampilkan oleh perangkat keras. Mencapai tujuan bisnis dari sistem yang dirancang.

Tujuan Desain Antarmuka
Kurangi pekerjaan visual, kurangi pekerjaan intelektual, kurang kerja memori, kurangi kerja motorik, minimalkan atau bahkan menghilangkan beban atau instruksi pada teknologi.

Interaksi Manusia dan Komputer – 2

Persona

Persona adalah dokumentasi yang berisi penjelasan tentang karakteristik user digabungkan dengan tujuan, kebutuhan, dan ketertarikannya yang menjadi target user yang didapatkan dari hasil penelitian tentang user yang sesuai target.
Persona menjadi penting dalam merancang sebuah aplikasi yang berorientasi pada user. Menurut Mulder dan Ziv Yaar (2006) dalam merancang aplikasi yang berorientasi pada user harus mempunyai pemikiran target user tidaklah sama dengan perancang aplikasi.

Josh Seiden membagi persona menjadi dua tipe, yaitu:

  • Persona untuk marketing, yaitu pemodelan persona untuk mengetahui motivasi user pada saat melakukan sebuah pembelian.
  • Persona yang interaktif, yaitu persona yang berhubungan dengan perilaku penggunaan barang tertentu.

Cara membuat Persona tidak jauh berbeda antara tipe marketing dan tipe yang interaktif, hanya berbeda pada saat melakukan penelitian user, informasi apa yang digali lebih dalam tentang user. Metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang user yang menjadi target adalah:

  • Penelitian Kualitatif
    Penelitian yang dilakukan pada sekelompok user dalam jumlah kecil (10 – 20 orang) untuk menemukan hal baru dari user. Biasanya hasil penelitian ini berupa ide baru atau konsep baru. Metode yang termasuk penelitian kualitatif ini adalah wawancara dengan user dan usability testing.
  • Penelitian Kuantitatif
    Penelitian yang dilakukan dalam jumlah user yang lebih besar. Metode yang termasuk dalam penelitian kuantitatif adalah user survey dan site traffic atau log file analysis. Tujuan metode ini lebih penekanan pada membuktikan hipotesis yang sudah ada, dan menampilkan apa yang dilakukan user.

Kedua metode ini saling melengkapi. Penelitian kualitatif lebih menjelaskan apa yang user katakana, sedangkan penelitian kuantitatif lebih menjelaskan pada apa yang user lakukan. Penelitian kualitatif membutuhkan biaya dan waktu yang lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Jadi metode apa yang akan digunakan tergantung dari tujuan yang akan dicapai dan biaya serta waktu yang tersedia.

User Persona adalah salah satu tools yang berharga dalam pengerjaan proyek User Experience. Persona memungkinkan seluruh design dan development team untuk menjaga user story yang simpel. Tools ini menghasilkan produk yang lebih baik kepada user dan kemungkinan besar proyek akan berhasil. Ada beberapa tipe persona yang digunakan dalam customer dan user focused business. Dua tipe ini sangat berguna untuk user experience designers, yaitu the
proto-persona dan the user-persona.

  • The Proto-Persona
    Persona ini dibuat ketika tidak ada sumber untuk dilakukannya penelitian user dan berdasarkan penelitian apapun yang didapat dari sumber lain, yang diperkirakan kepada siapa team bekerja. The proto-persona tidak terlalu berguna dibandingkan the user-person, tetapi lebih baik daripada tidak ada sama sekali.
  • The User-Persona
    Persona ini adalah persona yang paling umum untuk digunakan oleh para user
    experience designer. Isinya adalah cerita singkat dari user’s goals, behaviours, dan pain points. The user-persona dibuat dengan user research. Kedua tipe persona menceritakan apa yang dilakukan oleh orang tersebut, mengapa dilakukan oleh orang tersebut, dan apa yang diinginkan dari sebuah
    produk. Persona ada untuk mengkomunikasikan guideline dari apa yang seharusnya menjadi akhir dari user experience.

Sebuah Persona harus:

  • Menjelaskan observasi dari penelitian.
  • Fokus pada sekarang dan tidak pada apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
  • Realistis dan tidak menjunjung tinggi perilaku atau keinginan.
  • Membantu menetapkan dasar dari tugas user experience.

Persona juga harus membantu dalam pemahaman tentang user itu sendiri:

  • Isi dalam produk yang akan digunakan.
  • Perilaku user saat itu.
  • Sikap user pada umumnya
  • Keinginan atau kebutuhan dari produk yang didesain.
  • Kesulitan user untuk mengatasi situasi saat itu.
  • Tujuan user.